Senin, 16 Oktober 2017

Mengabdi di Tanah Kelahiran

Begitulah yang kukatakan ketika lulus menjadi salah satu Panwascam di Kota Makassar. Pulang kampung, begitulah ceritanya.

Aktivitas setelah menyelesaikan studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Kota Makassar, adalah hijrah ke Mamuju, yang saat itu masih sekitar 5 tahun berpisah dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga pada akhirnya saya pun kembali ke Makassar, untuk menuntut ilmu kembali pada Perguruan Tinggi ku yang dulu. 

Universitas Hasanuddin, merupakan salah satu Perguruan Tinggi ternama di Kota Makassar, di karenakan banyaknya pelajar, maupun orang tua yang menginginkan kuliah di Unhas. Saya tidak akan membahas terkait apa yang dipunyai Unhas untuk menarik minat mahasiswa. :D

Mendekati penyelesaian studi ke-2 di Perguruan Tinggi ternama itu, saya pun hijrah lagi ke Luwu Timur, yang katanya beberapa tahun ke depan akan cerai dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Entah tahun berapa. Sumber APBD Sulsel terancam. :D Di Kota ini (Kab. Luwu Timur) berencana untuk menetap, dikarenakan hampir mirip dengan Mamuju, mau ke Pantai, ke Sungai tidak perlu jauh-jauh. Dan keasriannya masih terjaga. Ada hal yang menarik di Luwu Timur, suhu politik tidak terlalu kencang dan berlarut-larut.

Akan tetapi, siapa yang tahu bahwa saya akan lulus menjadi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Mamajang. Jalan Allah SWT, mengarahkanku untuk mengabdi di Tanah Kelahiranku. Makassar.